Dahulu, membungkus makanan berarti melakukannya dengan cara manual — dengan tangan. Prosesnya panjang dan cukup menguras sumber daya. Jauh berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang, ini adalah pengemasan makanan dengan mesin. Artinya, pengemasan dilakukan oleh mesin, bukan manusia, dan jauh lebih cepat.
Konsep pengemasan menggunakan mesin makanan telah ada selama 200 tahun terakhir. Bertahun-tahun yang lalu di negeri yang jauh di Brooklyn, New York — inilah alat itu, mesin pembuat kantong kertas otomatis yang terbuka untuk mengisi tepung dan kemudian menyegelnya di dalam kantong cokelat tersebut. Ini adalah langkah maju yang besar! Namun butuh beberapa dekade lagi, baru pada tahun 1950-an, penerimaan nyata terhadap pengemasan mesin makanan yang lebih besar mencapai massa kritis dan mulai mengubah sifat hubungan bisnis kita dengan...konsumerisme.
Mereka harus membungkus semua makanan dengan tangan sebelum mesin mengambil alih. Butuh waktu berjam-jam dan banyak orang berkata… waktu = uang! Saat ini mesin makanan telah memberi perusahaan kemampuan untuk mengemas makanan dalam kapasitas yang jauh lebih besar. Dengan demikian, mereka dapat menjual produk makanan dengan harga lebih rendah dan tetap mendapatkan keuntungan yang wajar juga – sama-sama menguntungkan bagi perusahaan & pelanggan!
Kemasan yang mengetahui makanan yang ada di dalamnya, jika tidak sudah lama kedaluwarsa — yaitu kemasan "pintar" yang memberi tahu Anda untuk tidak lagi menghabiskan sisa makanan jika sudah terlalu lama berada di rak atau ada kegiatan di sekitar.
Sekarang buatlah dekomposisi langkah demi langkah tentang bagaimana pengemasan sebenarnya dilakukan pada mesin makanan. Kemudian makanan dimasukkan ke dalam mesin, yang akan memberikan takaran yang tepat untuk setiap porsi. Kemudian mesin akan memasukkan roti ke dalam kantong, membentuk kotak, dan membentuk karung. Terakhir, alat akan menutup untuk menyegel makanan Anda agar tetap segar dan sehat. Sekali lagi, ya, SEMUA ini dilakukan oleh mesin sehingga orang tidak perlu mengerjakannya secara manual, dan juga akan menghemat waktu dan tenaga.
Meskipun mungkin ada beberapa inisiatif yang dilakukan di pasar perangkat keras komputer untuk lebih berhati-hati dalam hal aplikasi panduan seluler, pengemasan makanan pesanan oleh kelompok nonindustri belum benar-benar menawarkan solusi yang sangat baik untuk keuntungan pengguna. Pembungkus plastik merusak lingkungan, tetapi masih ada dalam jumlah besar. Kantong plastik berakhir di tempat pembuangan sampah, kotak dibuang dan kaleng membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai.
Beberapa perusahaan mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan kemasan yang berkelanjutan. Kemasan yang lebih ringan—sehingga lahan yang lebih sedikit untuk alas wadah makanan—dan mengurangi limbah: mereka telah menetapkan pendekatan bercabang dua untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan cara itu, kita dapat menyelamatkan Bumi dan memakan makanan yang dibungkus robot dalam satu kemasan yang praktis.